Jangan Takut Bermimpi

Oleh : Sulaikah Kurniawati (Guru SDIT Al Uswah Surabaya)

Apa mimpimu? Aku pernah tersudut dengan pertanyaan dari seorang guru. Betapa tidak, aku tak mampu menjawabnya. Mimpi apa? Bahkan bermimpi pun aku tak bisa, bagaimana pula mewujudkannya. Lalu sang guru memberikan arahan untuk percaya pada sesuatu yang kita impikan. Dengan cara menuliskan mimpi itu dan menyebutkan dalam setiap doa. Itu dulu. Tujuh tahun lalu.  Kemudian akhirnya aku merenung.

Bukankah apa yang terwujud sekarang adalah mimpiku di masa lalu? Dulu, ketika mahasiswi, aku punya keinginan untuk bersuamikan seseorang yang sevisi dalam kebaikan, sehingga rumah tangga kami selalu bernuansa kebaikan, dan sekarang itu terwujud. Aku dan suamiku selalu berusaha untuk menjadi orang bermanfaat bagi sesama.

Dulu, di awal menikah, aku punya keinginan untuk tetap bisa belajar walaupun sudah jadi emak-emak. Dan sekarang benar-benar terjadi. Tercatat empat kali kesempatan belajar aku ikuti. Mulai dari Diklat Guru SD 10 bulan, Pendidikan Profesi Guru, Dale Carnegie Training sampai Diklat Calon Kepala Sekolah. Kesempatan belajar yang skala kecil juga banyak, malah puluhan kali. Sekali lagi, Mimpi itu terwujud dan aku seakan tak menyadarinya. Lalu mengapa pula aku takut bermimpi? Sebuah rasa takut yang tak perlu! Ah, bangunlah wahai diri! Bangunlah mimpimu dan perjuangkan!

Baiklah, aku pun menyusun mimpi-mimpiku bahkan aku menuliskannya. Aku sampaikan mimpi-mimpi itu dalam bait-bait doa. Kurapal di waktu-waktu mustajabah. 

Alhamdulillah, waktu pun berlalu dengan menggoreskan banyak mimpi yang terwujud. Salah satunya adalah menulis buku antologi dan solo. Tercatat enam belas buku antologi, dan 1 buku solo telah cetak. Sekarang sedang mau lahiran buku solo kedua dan ketiga. Allah Maha Baik sudah mewujudkan mimpi itu. Apakah semua mimpi akan terwujud? Jawabanku adalah iya.

Allah akan mengabulkan doa (baca=mimpi) kita melalui tiga cara. Cara pertama, langsung mengabulkannya pada saat itu. Pernah kan kita membatin ingin makan makanan tertentu, lalu tiba-tiba ada tetangga kita yang ketok pintu memberikan makanan itu. Nah nah itu contoh mudahnya. Kedua, mewujudkan mimpi itu di kesempatan lain. Ini yang sering terjadi dalam kehidupan kita. Cara ketiga, mengganti dengan sesuatu yang lebih baik.

Nah, inilah yang sering tidak kita sadari. Seakan mimpi kita kandas, doa kita tidak diijabah. Allah lebih tahu, mimpi dan doa mana yang terbaik untuk hambaNya, maka Allah memberikan hal lain yang lebih baik. Saya pernah bermimpi, bahkan sampai sekarang, punya mobil warna merah. Namun Allah memberikan saya motor warna merah. Allah mengganti yang lebih baik, karena tahu saya belum layak punya mobil. Boro-boro, wong nyetir mobil aja nggak bisa. Lalu, apa saja mimpi-mimpiku sekarang? Banyaaak…

Pergi ke Baitullah, menjadi penulis novel best seller, memiliki mobil warna merah, mengantarkan anak-anak sukses dengan bakat minatnya, tua tanpa sakit-sakitan, husnul khatimah, adalah sedikit dari mimpi-mimpi saya. InsyaAllah akan terwujud. Ini adalah bab keimanan yang tak mudah dibeli di warung manapun. Yakin adalah kuncinya. Selama saya tetap dalam garis edar yang telah ditunjukkan Allah tentunya. Maka, bermimpilah, lalu taat padaNya dan berjuanglah. Biarkan Allah yang akan menggenapkan mimpi itu, dengan caraNya.

Insprirasi Guru Lainya

desa nila

Merayakan Hari Raya Bersama Manusia Mulia

Merayakan Hari Raya Bersama Manusia Mulia Oleh: Admin (Al Uswah Surabaya) Saat merayakan hari raya Idul Fitri, banyak orang mudik ke kampung halaman. Seringkali mudik harus dilakukan dengan susah payah.…
masjid ikadi

Memperbanyak Ibadah Di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Memperbanyak Ibadah Di 10 Hari Terakhir Ramadhan Oleh: Admin (Al Uswah Surabaya) Kita telah memasuki puasa yang kedua puluh. Malam nanti, tepatnya semenjak adzan magrib berkumandang, kita akan memasuki tanggal…